jatim.jpnn.com, SURABAYA - Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik Jatim) terus berupaya menyiapkan lulusan SMK yang unggul dan kompeten dengan memfasilitasi program pelatihan dan sertifikasi kompetensi berbasis Kerangka Kerja Nasional Indonesia (KKNI).
Sebanyak 60 murid SMK mengikuti uji sertifikasi nasional di empat bidang keahlian berupa Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan, dan Teknik Pendingin Tata Udara, yang digelar serentak pada Sabtu (10/5).
Program itu terselenggara atas kerja sama antara Dindik Jatim dan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) di bawah naungan Ditjen Vokasi Kemdikbudristek.
Kepala Dindik Jatim Aries Agung Paewai menyatakan sertifikasi menjadi syarat penting untuk bersaing di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
“Dengan sertifikasi ini, siswa akan punya portofolio nyata. Tidak hanya dinilai dari skill, tetapi ada bukti resmi dari perkembangan kompetensinya lewat sertifikat yang dimiliki,” ujar Aries.
Menurutnya, tanpa sertifikasi, pelatihan keterampilan saja belum cukup optimal untuk menjawab kebutuhan industri saat ini.
Proses sertifikasi merupakan hasil pengembangan dan pelatihan para murid. Apabila hanya digelar pelatihan dan peningkatan skill saja tanpa adanya sertifikasi hal ini akan dirasa kurang optimal.
Dalam peninjauanya untuk pelaksanaan sertifikasi di empat bidang kompetensi, Aries mengakui kemampuan skill murid yang luar biasa. Lebih lagi dengan materi yang disuguhkan oleh LSK terbilang cukup sulit. Namun, semangat murid untuk mengikuti uji sertifikasi sangat tinggi.