jatim.jpnn.com, SURABAYA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur mencatat selama terdapat 9.437 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Januari-April 2025.
Jumlah ini turun jika dibandingkan pada periode yang sama pada tahun 2024 dengan 14.634 kasus.
Kadinkes Provinsi Jawa Timur Prof Dr dr Erwin Astha Triyono berpesan kepada masyarakat supaya tidak lengah, meski jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), pada awal tahun 2025 menurun.
“Masyarakat tetap memasifkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), guna mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit DBD,” ujar Erwin, Senin (19/5).
Pihaknya mengimbau agar masyarakat lebih waspada, melalui Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik, minimal satu minggu sekali, guna mengantisipasi kenaikan kasus.
“Kita semua harus tetap waspada dan mengantisipasi kenaikan kasus DBD, karena menyerang di semua kelompok umur, dewasa hingga anak-anak dengan tingkat kematian tertinggi terjadi pada anak,” jelasnya.
Menurutnya, melalui gerakan PSN yang masif, dan peran serta dari pemberdayaan masyarakat, maka upaya memberantas DBD jadi maksimal.
“Perannya bisa dengan melakukan pemeriksaan, pemantauan, pemberantasan jentik nyamuk DBD yang jadi sumber penyebaran utama, dengan melibatkan seluruh anggota keluarga,” bebernya.