jpnn.com - Untuk pertama kalinya dalam sejarah perfilman Indonesia, ada sebuah film layar lebar yang mengangkat sepenuhnya problematika para petani di pedesaan masa kini, yang mungkin tidak banyak diketahui oleh masyarakat perkotaan.
Film ini berjudul “Seribu Bayang Purnama” yang diproduksi oleh Baraka Films, sebuah rumah produksi yang sudah berpengalaman membuat film-film dokumenter.
Sutradara Film berjudul Seribu Bayang Purnama Yahdi Jamhur yang juga founder Baraka Films saat Press Screening & Press Conference di Metropole XXI, Megaria, Cikini, Jakarta, Kamis (26/6/2025). Foto: Friederich Batari
Di dalam film ini diceritakan bagaimana sulitnya para petani memperoleh modal untuk mengolah lahan mereka, antara lain karena mahalnya harga pupuk dan pestisida kimia yang sudah biasa digunakan para petani.
Akibatnya, para petani terperosok ke dalam jeratan para rentenir yang menerapkan bunga pinjaman selangit, sehingga para petani pun hidup dalam lingkaran kemiskinan yang tak berkesudahan.
Nasib para petani yang kurang beruntung inilah, yang menginspirasi Yahdi Jamhur, Sutradara film Seribu Bayang Purnama, untuk mengangkat kegelisahan para petani masa kini ke dalam sebuah film, dengan harapan masyarakat luas dapat lebih memahami derita para petani.
Lantaran para petani inilah, yang menjadi tiang utama atau tulang punggung pengadaan pangan secara nasional.