jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mencatat pada 2021 jumlah gamer di tanah air sudah menyentuh angka 174,1 juta orang. Diperkirakan, pada 2025 angka itu dapat bertumbuh hingga 192,1 juta orang atau 43 persen dari populasi gamer di Asia Tenggara.
Lonjakan angka itu tidak hanya berdampak pada industri game itu sendiri, tetapi juga memunculkan ekosistem baru yang mendukung perilaku konsumtif para pemain. Salah satunya adalah kebutuhan untuk melakukan top-up atau pembelian item dalam game yang kini menjadi bagian dari gaya hidup digital para gamer Indonesia.
Salah satu contohnya adalah username @Heizt yang bisa melakukan top-up hingga 3x seminggu untuk memenuhi kebutuhannya dalam bermain.
“Saya bisa top-up sampai 3 kali seminggu, apalagi kalau ada event atau diskon. Tetapi pasti cari yang aman biar ngga kena tipu,” ujarnya.
Kebiasaan ini menunjukkan bahwa gamer lokal tidak hanya aktif bermain, tetapi juga mulai lebih selektif dalam memilih platform top-up.
Kecepatan transaksi, keamanan, dan adanya promo seperti cashback jadi faktor utama dalam pengambilan keputusan.
Itu sebabnya platform seperti GOGOGO mulai menjadi pilihan banyak gamer muda. Dikenal karena antarmukanya yang sederhana dan sistem pembayaran yang cepat, GOGOGO memungkinkan pengguna untuk top-up game favorit mereka dalam hitungan detik.
Selain itu, GOGOGO juga dilengkapi dengan histori transaksi, promo hingga gamers update.
