jateng.jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi meminta Bupati Pati Sudewo menemui massa aksi dan menerima seluruh aspirasi yang disampaikan dalam unjuk rasa menuntutnya mundur.
Aksi yang digelar di depan Kantor Bupati Pati tersebut dimotori oleh Aliansi Masyarakat Pati Bersatu menuntut Bupati Sudewo mengundurkan diri dari jabatannya.
"Saya wanti-wanti kepada bupati dan jajaran muspida agar menyerap aspirasi masyarakat secara kondusif karena salah satu faktor penentu investasi adalah situasi yang aman dan tertib," kata Luthfi ditemui di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Rabu (13/8).
Mengenai tuntutan mundur yang dialamatkan kepada Bupati Sudewo, Luthfi menyebut mekanismenya harus melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati.
"Itu mekanismenya harus DPRD Kabupaten Pati," kata politikus Partai Gerindra tersebut.
Dia optimistis situasi di Kabupaten Pati dapat terkendali karena budaya gotong royong dan tepa selira atau tenggang rasa masih kuat di Jateng.
"Saya imbau, menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak setiap warga negara sebagaimana diatur undang-undang. Namun, hak itu tidak bersifat absolut," ujarnya.
Menurutnya, aksi unjuk rasa harus memenuhi sejumlah prinsip, yakni tidak boleh anarkis, tidak memaksakan kehendak, tidak mengganggu ketertiban umum dan harus sesuai ketentuan hukum yang berlaku.