jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengisyaratkan bakal mendukung pemilihan kepala daerah (pilkada) secara tidak langsung.
Sejumlah partai besar mendukung perubahan skema pilkada yang dipilih melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), alih-alih oleh rakyat melalui pemilihan umum.
Kepala Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PSAD) Universitas Islam Indonesia (UII) Masduki menilai langkah perubahan skema pilkada ini salah kaprah.
Menurutnya, akar permasalahan selama ini tidak relevan dengan solusi yang dihadirkan melalui skema pilkada lewat DPRD.
"Ini ada masalah soal partisipasi politik, literasi politik yang rendah dan oligarki, kok, solusinya pemilihan dialihkan ke DPRD. Enggak nyambung," kata Masduki, Selasa (30/12).
Guru besar UII itu menilai bahwa sejumlah permasalahan tersebut seharusnya dituntaskan.
Pemilihan lewat DPRD dianggap tidak akan menyelesaikan permasalahan efisiensi dalam penyelenggaraannya dan bukan solusi dalam menghasilkan pemimpin berkualitas selama pendidikan politik ditinggalkan.
"Jadi, ini hanya mengalihkan masalah, pilkada tidak langsung juga bermasalah, dari yang melibatkan individu kepada lembaga negera bernama parlemen," katanya.



















































