jpnn.com - JAKARTA - Stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia. Tercatat secara nasional sekitar 21,6 persen anak di bawah usia lima tahun terdampak, yang mana Kabupaten Gunungkidul mengalami prevalensi 23,5 persen.
Habitat for Humanity Indonesia bersama Herbalife Family Foundation turut ambil bagian dalam mengatasi persoalan tersebut melalui program berbasis komunitas di Desa Kedungkeris, Kecamatan Ngilipar, Kabupaten Gunungkidul.
"Kami bangga dengan dampak positif yang dihasilkan dari program pencegahan stunting ini pada masyarakat Kedungkeris," kata General Manager Resource Development Habitat for Humanity Indonesia, Abraham Tulung, Selasa (20/5).
Dia melanjutkan bahwa dengan pendekatan holistik, program ini tidak hanya membangun rumah dan sanitasi layak, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mendukung target nasional dalam menurunkan stunting. Pendekatan komprehensif ini penting untuk penurunan stunting jangka panjang di Indonesia.
"Dengan menyediakan akses ke perumahan yang aman dan sehat, air bersih dan sanitasi, serta pendidikan kesehatan yang penting, kami memberdayakan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak-anak mereka," tutunya.
Dia mengatakan bahwa pencapaian utama program meliputi pembangunan lima rumah baru, 30 toilet pribadi, pembangunan gedung Posyandu, program pelatihan tentang rumah sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mempromosikan perawatan preventif.
"Selain itu, pelatihan kader Posyandu, dan pemberian makanan tambahan, memenuhi kebutuhan nutrisi secara langsung," kata Director Public Affairs Herbalife Indonesia Arif Mustolih.
Dia menjelaskan kolaborasi bersama Habitat for Humanity dimulai sejak 2019, merupakan bagian dari Program Casa Herbalife. Sebuah inisiatif global Herbalife Family Foundation berkolaborasi dengan organisasi komunitas untuk menyediakan makanan bergizi, sumber daya pendidikan, serta lingkungan yang aman bagi anak-anak dan masyarakat kurang beruntung.
