jpnn.com, JAKARTA - Masa pensiun menjadi momok menakutkan bagi pegawai di Indonesia. Pasalnya, sebagian besar merasa tidak bahagia saat pensiun.
"Hanya 5 persen pegawai yang bahagia menjalani masa pensiun. Selebihnya tidak bahagia," kata Head of Digital and Alternative Distribution PT BNI Life, Bindu Golden Seri Siahaan, MBA, CMT., di sela-sela Seminar Akademik Universitas Terbuka Tahun Akademik 2024/2025 Genap Wilayah 1 di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Senin (7/7).
Salah satu penyebab utama ketidakbahagiaan itu ungkap Bindu Golden, lantaran minimnya dana pensiun yang diterima. Hal ini dirasakan sekali oleh aparatur sipil negara (ASN).
Perbedaan antara masih aktif dan pensiun sangat besar, sehingga banyak pensiunan tidak siap.
Agar menikmati masa pensiun dengan bahagia, Bindu Golden menyarankan untuk menyiapkan dana pensiun jauh-jauh hari. Jangan berpatokan pada satu saja.
"Kami punya program dana pensiun bagi para ASN maupun karyawan swasta. Mereka bisa mengisi premi bulanan," ucapnya.
Dia menyarankan dana pensiun yang dicicil lebih besar agar saat pensiun nanti bisa menikmati manfaat yang setimpal.
Pada kesempatan sama, Rektor Universitas Terbuka (UT) Dr. Mohamad Yunus, S.S., M.A.,mengungkapkan, pihaknya menyiapkan lulusan andal dan siap dalam kondisi apa pun. Sebagian besar lulusan UT, bahkan sudah terserap di dunia kerja dan tidak sedikit pula yang menjadi entrepreneur.