jpnn.com, SUBANG - Industri pertahanan dalam negeri terus mengalami perkembangan. Tak cuma memproduksi berbagai rantis dan berbagai senjata, amunisi berat juga terus dikembangkan.
PT Dahana, salah satu perusahan BUMN telah mengembangkan beberapa amunisi dan alutsista yang terus dikembangkan, mulai bom, roket, rudal, hingga drone kamikaze.
“Kami bergerak dalam dua industri teknologi, yang banyak support untuk industri pertahanan maupun untuk komersial seperti digital mining, dan oil and gas,” kata salah satu petugas saat memberi pengarahan dalam kunjugan ke kantor BUMN PT Dahana, Selasa (24/6).
Salah satu produk unggulan PT Dahana adalah bom BNT-250 atau Bom NATO Tajam kaliber 250 kilogram, yang biasa digunakan oleh pesawat tempur NATO.
Selain itu, ada juga memproduksi bom khusus pesawat Sukhoi dengan tiga varian, yaitu P-100, P-250, dan P-500 yang sudah diproduksi massal dan dipesan Kementerian Pertahanan.
Lalu ada pengembangan senjata antitank yang memiliki daya jangkau 300 meter dan berat hulu ledak sekitar 300-500 gram.
Dahana juga ikut menjadi bagian dari konsorsium roket nasional bersama PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia (DI) mengembangkan roket pertahanan RHAN 112B yang mampu menjangkau hingga 30 kilometer.
PT Dahana juga memperkenalkan rudal Merapi, sebuah sistem pertahanan udara yang bisa dibawa perseorangan (man-portable air defense system).