jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Masjid Istiqlal meluncurkan 'Istiqlal Jaga Ulama', sebuah gerakan kolaboratif yang membuka ruang partisipasi masyarakat, institusi, dan korporasi untuk bersama-sama melindungi kesejahteraan ulama di Indonesia.
Program ini, turut didukung oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), BSI Maslahat, dan Kitabisa.
Istiqlal Jaga Ulama tersebut, merupakan kelanjutan dari semangat gotong royong yang sebelumnya diinisiasi melalui program Jaga Ulama, hasil kolaborasi antara BAZNAS, BSI Maslahat, dan Kitabisa.
Program tersebut, telah membuka akses publik untuk mendukung kesejahteraan ulama secara digital, transparan, dan amanah.
Kini, dengan dukungan lebih luas dari Masjid Istiqlal dan BPKH, inisiatif ini berkembang menjadi gerakan yang lebih terbuka dan memperluas jangkauan solidaritas kepada lebih banyak pihak.
Melalui platform jagaulama.com, masyarakat dapat berpartisipasi dalam bentuk donasi untuk melindungi para ulama, bukan hanya sebagai tokoh agama, tetapi sebagai penjaga nilai, pemersatu umat, dan pengarah moral bangsa.
Program ini, bertujuan memperkuat moderasi beragama, membangun harmoni sosial, serta menciptakan ekosistem kolaborasi lintas sektor yang berkelanjutan.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. KH. Nasaruddin Umar mengatakan, bahwa Istiqlal Jaga Ulama lahir dari visi menjadikan masjid sebagai pusat peradaban yang hidup.