jabar.jpnn.com, DEPOK - Menyusul penetapan status siaga darurat bencana oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi untuk 27 kabupaten/kota, termasuk Kota Depok, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus memperkuat langkah antisipasi menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan cuaca ekstrem.
Wali Kota Depok, Supian Suri mengatakan, sejumlah wilayah di Depok perlu diwaspadai karena berpotensi terdampak banjir.
Daerah tersebut berada di sepanjang aliran sungai dan jaringan irigasi, di antaranya kawasan Cipayung, Krukut, hingga ruas jalan yang beririsan dengan aliran sungai.
“Daerah rawan banjir pastinya di sepanjang aliran sungai. Irigasi-irigasi ini menjadi daerah yang dikhawatirkan,” ucapnya, Jumat (31/10).
Selain banjir, dirinya mengungkapkan bahwa risiko tanah longsor juga cukup besar, yang dapat berdampak pada infrastruktur seperti terputusnya jalan maupun rumah warga yang berada di bantaran sungai.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemkot Depok telah gerak cepat (Gercep) mengambil sejumlah langkah antisipasi.
Salah satunya adalah meminta jajaran wilayah, mulai dari kelurahan, RT, dan RW untuk meningkatkan mitigasi bencana kepada masyarakat.
Melalui peningkatan kewaspadaan dan penanganan terarah, masyarakat Depok dapat terhindar dari risiko bencana dan dampaknya dapat diminimalkan.



.jpeg)















































