jateng.jpnn.com, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah merilis inflasi merangkak naik dan bahkan mencetak rekor tertinggi sepanjang semester I 2025.
Plt Kepala BPS Jawa Tengah Endang Tri Wahyuningsih menyebut inflasi year-on-year (yoy) pada Juni 2025 mencapai 2,20 persen.
“Angka ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang hanya 1,66 persen. Ini adalah inflasi tertinggi dari Januari hingga Juni tahun ini,” tegas Endang di Semarang, Selasa (1/7).
Menurut Endang, biang kerok utama inflasi kali ini datang dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, yang mengalami lonjakan harga cukup tajam, yakni sebesar 8,14 persen.
Disusul kelompok makanan, minuman dan tembakau yang turut menyumbang inflasi sebesar 2,68 persen.
“Komoditas yang paling menyumbang inflasi yaitu emas perhiasan, minyak goreng, kopi bubuk, bahan bakar rumah tangga, beras, dan mobil,” bebernya.
Namun begitu, tak semua harga melonjak. Ada sejumlah komoditas yang justru mengalami penurunan harga dan sedikit menahan laju inflasi. Di antaranya adalah daging ayam ras, bensin, cabai merah, dan daun bawang.
BPS juga mencatat, dari sembilan kabupaten/kota di Jawa Tengah yang menjadi lokasi pemantauan, semuanya mengalami inflasi. Kabupaten Rembang menjadi daerah dengan inflasi tertinggi, mencapai 2,67 persen. Sementara itu, Kabupaten Wonosobo menjadi yang terendah, yaitu sebesar 1,92 persen.