jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus meningkat.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, sejak Januari hingga awal Juli 2025, tercatat sebanyak 453 kasus DBD terjadi di wilayah ini.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada laporan kasus kematian akibat penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Tri Widiyantara mengimbau masyarakat untuk aktif melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebagai upaya paling efektif menekan angka kasus DBD.
“Gerakan PSN ini menjadi upaya paling efektif untuk menekan kasus DBD di Bantul. Oleh karena itu, PSN ini harus dilakukan bersama-sama,” ujarnya, Minggu (6/7/2025).
Selain mengintensifkan PSN, Dinkes Bantul juga telah menebar nyamuk wolbachia sebagai salah satu langkah inovatif mengendalikan populasi nyamuk Aedes aegypti.
Namun, Tri menegaskan keberhasilan pencegahan DBD sangat bergantung pada partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam mengurangi tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk.
Kasus DBD di Bantul tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.