jatim.jpnn.com, SURABAYA - Peran perempuan di industri hulu minyak dan gas bumi (migas) Indonesia terus menunjukkan kemajuan. Tak hanya berkontribusi di sektor manajerial, para Kartini Migas juga membuktikan kiprahnya di lapangan sebagai operator hingga engineer.
Country Manager Pertamina Malaysia Exploration and Production (PMEP) Eva Fadlila mengatakan bahwa transformasi budaya kerja dan komitmen terhadap kesetaraan gender membuat perempuan kini semakin dipercaya menduduki posisi strategis.
“Saat ini banyak perempuan yang memegang posisi penting di industri hulu migas. Saya optimistis, ke depan, perempuan akan akin banyak membentuk masa depan energi Indonesia dan dunia,” ujar Eva, Senin (21/4).
Country Manager Pertamina Malaysia Exploration and Production (PMEP) Eva Fadlila. Foto: Dok. Pertamina
Hal senada juga disampaikan Difa Kamila Anjani, satu-satunya operator perempuan di Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ). Dia bertugas sebagai Production Well Operator, peran yang selama ini identik dengan tenaga kerja laki-laki.
“Kita sama berharganya. Kemampuan, ketangguhan, dan kecermatan perempuan bisa membawa perubahan positif. Selama diberi ruang, kami bisa berkontribusi besar,” ujar Difa yang merupakan generasi Z.
Dari sisi teknis, perempuan juga terus unjuk gigi. Senior Production Engineer di PT Pertamina Hulu Mahakam Zona 8 Ni Made Truly Pinanti Sastra menyebut peningkatan jumlah pekerja perempuan sebagai indikator sehatnya sistem ketenagakerjaan nasional.