jatim.jpnn.com, SURABAYA - Nasib malang menimpa pasangan suami istri (pasutri) bernama Ardi Sumarta (46) dan Febriana Risanti (39) Mereka menjadi korban penipuan pinjaman online (pinjol) yang ditawarkan pria yang mengaku pegawai Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Tak tanggung-tanggung, pemilik UMKM Kebab Nikimura di Sememi Surabaya itu menanggung utang pinjol Rp26 juta. Mereka harus mencicil setiap bulan utang yang diajukan pria tersebut, padahal uang pinjaman itu tak pernah dirasakan oleh Ardi dan Febriana.
Ardi menceritakan penipuan pinjol itu terjadi bermula saat dirinya dan sang istri diundang Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Sememi Benowo untuk datang ke kantor kelurahan lantaran ada sosialisasi terkait program bantuan pinjaman bagi UMKM tanpa bunga alias nol persen.
Tak sendiri, Ardi dan Febriana datang bersama pelaku UMKM lainnya juga diundang dalam kegiatan tersebut. Di sana, mereka ditemukan dengan seseorang bernama bernama Bramastyo yang mengaku pegawai pemkot.
“Tanggal 24 Oktober para PKL diundang Ketua LPMK Sememi Benowo. Setelah itu dikumpulkan di kelurahan. Ada Timnya Mas Bram mengaku dari pemkot,” kata Ardi ditemui di Sememi, Selasa (4/2).
Pada kegiatan sosialisasi itu, pelaku UMKM dikenalkan dengan aplikasi Kredivo dan Shopee yang bisa memberikan pinjaman tanpa bunga.
“Dua aplikasi ini menurut Mas Bram resmi di bawah naungan OJK dan sponsor resmi yang ditunjuk oleh pemkot. Banyak yang unduh, waktu itu ada 35 pelaku UMKM karena waktunya enggak cukup, akhirnya dibantu di luar jam kerja,” jelasnya.
Guna meyakinkan Ardi dan istri, oknum itu mengatakan bantuan pinjaman online itu merupakan program dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk membantu pelaku UMKM.
