jpnn.com, BANYUWANGI - PT Tectona Mitra Utama (TMU), perusahaan penyedia solusi terintegrasi di bidang engineering, procurement, and construction (EPC) mendukung program Being a Conservationist of Earth, yang digagas oleh Sekolah Alam Indonesia.
Program ini berlangsung pada 28 April hingga 3 Mei 2025 di kawasan Taman Nasional Meru Betiri, Banyuwangi – Jawa Timur dan dirancang untuk menanamkan kepedulian anak-anak terhadap konservasi alam, keanekaragaman hayati, dan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem sejak usia dini.
Dalam kesempatan ini, TMU juga turut mendukung perbaikan masjid sebagai prasarana keagamaan bagi masyarakat sekitar.
“Tectona Mitra Utama meyakini membangun masa depan yang berkelanjutan dimulai dengan menumbuhkan kesadaran, empati, dan pendidikan sejak usia dini. Sebagai bagian dari inisiatif keberlanjutan kami yang lebih luas, TMU mendukung upaya konservasi di Taman Nasional Meru Betiri, bekerja sama dengan Sekolah Alam Indonesia melalui program Being a Conservationist of Earth,” ujar Septri Welly Eka Putra, Chief Executive Officer TMU.
"Inisiatif ini mengajak anak-anak untuk peduli terhadap lingkungan, memahami pentingnya keanekaragaman hayati, serta berperan dalam menjaga keseimbangan antara alam, ekosistem, dan masyarakat. Karena keberlanjutan bukan hanya tujuan kami melainkan juga fondasi tempat kami berpijak. Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat menumbuhkan generasi yang lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan," imbuhnya.
Taman Nasional Meru Betiri menghadapi tantangan konservasi yang nyata dari menurunnya populasi penyu akibat timbunan sampah plastik, hingga risiko abrasi pantai karena kurangnya vegetasi penahan angin.
Di sisi lain, minimnya akses informasi pendidikan serta kurangnya literasi akan konservasi alam, menyebabkan pemeliharaan ekosistem menjadi lebih menantang.
Melalui program ini, TMU mendukung serangkaian kegiatan seperti penanaman vegetasi pandan laut untuk melindungi habitat penyu dan mendukung proses perkembangbiakannya, edukasi konservasi langsung di area penangkaran, pengamatan flora-fauna endemik, serta kampanye “Budaya Baik” yang mencakup bakti pendidikan tentang kampanye pengelolaan sampah ramah lingkungan di SDN 2 Sarongan, dan bakti sosial melalui perbaikan fasilitas Masjid Nurul Huda.