Kritisi Rencana Kenaikkan Dana BTT, Josephine PSI Minta Pengeluaran Bansos Diprioritaskan

12 hours ago 21

Kritisi Rencana Kenaikkan Dana BTT, Josephine PSI Minta Pengeluaran Bansos Diprioritaskan

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Josephine Simanjuntak. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta berencana menetapkan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp 950 miliar.

Hal itu terungkap dalam Rapat Kerja Komisi C bersama eksekutif yang membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2026 pada Rabu (22/10/2025) lalu.

Wacana tersebut langsung mendapatkan kritikan dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Josephine Simanjuntak, yang merasa heran mengapa dana BTT terus mengalami peningkatan, bahkan setelah adanya pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH) dari pusat ke daerah.

“Saya perhatikan ini BTT kita meningkat terus dari mulai KUA-PPAS (Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara). Waktu itu BTT kita direncanakan sebesar Rp898 miliar. Kemudian, kemarin dalam RKA (Rencana Kerja dan Anggaran) 2026, meningkat kembali menjadi Rp903 miliar,” katanya dalam rapat tersebut.

“Adapun usulan BTT sesuai Ingub (Instruksi Gubernur) No. (Nomor) e-0005 meningkat lagi jadi Rp950 miliar. Kok bisa meningkat lagi dan untuk apa. Kedua, pada saat kondisi keuangan kita seperti ini, kenapa kita malah meningkatkan BTT,” sambungnya.

Seperti diketahui, DBH dari pusat ke Pemprov DKI Jakarta berkurang sebanyak Rp15 triliun dan berimbas kepada pemangkasan RAPBD 2026.

Josephine merasa heran mengapa Pemprov DKI Jakarta malah menambah alokasi dana untuk BTT ketimbang mengalihkannya untuk memenuhi kepentingan-kepentingan lainnnya yang lebih mendesak. Ia juga mengingatkan bahwa Pemprov DKI Jakarta masih perlu membayar utang-utangnya kepada Bank DKI.

“Sedangkan, kita juga ada keperluan nih, nanti membayar utang pinjaman ke Bank DKI itu juga nggak sedikit jumlahnya. Oleh karena itu, kenapa BTT-nya naik, kepentingannya apa dan untuk apa,” tegasnya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta berencana menetapkan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp 950 miliar.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |