jateng.jpnn.com, SEMARANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sebanyak 815 kepala keluarga (KK) terdampak banjir di Kota Semarang, Jawa Tengah pada Jumat (26/12).
Banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Plumbon itu menerjang Perum Mangkang Indah, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan dan Kelurahan Mangkang Kulon, dan Mangunharjo, Kecamatan Tugu.
Selain pemukiman, banjir juga sempat menggenangi Jalan Pantura. Akibatnya, kemacetan penjang tak terindahkan.
Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martanto menyebut ketinggian air di Perum Mangkang Indah mencapai 1 meter. Sementara di Mangkang Kulon dan Mangunharjo berkisar 40 hingga 50 sentimeter.
"Terdampak Perum Mangkang Indah RT 001-013 RW 002 sebanyak 500 KK atau 1.200 Jiwa. Di Mangkang Kulon 15KK dan Mangunharjo RT 001, 006, dan 005 ada 300KK," kata Endro kepada JPNN.com, Jumat (26/12) malam.
Banjir tersebut diperparah dengan sistem saluran air yang tidak mampu menampung debit air hujan hingg membuat aliran Sungai Plumbon meluap di area pemukiman.
"Namun, saat ini air sudah berangsur surut. Banyak lumpur terbawa limpasan air yang mengakibatkan area jalan dan rumah perlu dilakukan pembersihan," ujarnya.
Saat ini, tim Pemerintah Kota Semarang yang terdiri atas Dinas Pekerjaan Umum (DPU), BPBD, serta berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, telah melakukan penanganan darurat di lokasi.



















































