jpnn.com - LONDON - Sejumlah aktivis di London memajang poster bertuliskan Wanted bergambar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di bus, jalan-jalan, dan sejumlah lokasi penting di ibu kota Inggris.
Itu sebagai bentuk protes atas dugaan peran Netanyahu dalam kejahatan perang dan genosida di Gaza.
Kampanye yang dilakukan oleh para aktivis pro-Palestina tersebut menampilkan gambar Netanyahu disertai teks yang merujuk pada surat perintah penangkapan Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) pada November 2024, yang menuduhnya melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza sejak Oktober 2023.
Tentara Israel dilaporkan telah membunuh lebih dari 71.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Gaza selama periode dua tahun. Meski gencatan senjata mulai berlaku pada 10 Oktober, Israel dinilai belum sepenuhnya menghentikan serangannya.
"Kondisi kehidupan di Gaza juga belum membaik secara signifikan, karena sejumlah ketentuan dalam perjanjian, seperti pemenuhan pasokan makanan, bantuan kemanusiaan, perlengkapan medis, dan penyediaan hunian bergerak, belum terealisasi secara optimal," bunyi laporan Anadolu.
Selain itu, pasukan pendudukan Israel dilaporkan terus melanggar perjanjian gencatan senjata dengan melancarkan serangan udara dan tembakan artileri ke berbagai wilayah di Jalur Gaza.
Sejak pihak-pihak terkait menyepakati perjanjian gencatan senjata pada 11 Oktober, jumlah warga Palestina yang tewas dilaporkan mencapai 410 orang, dengan 1.134 lainnya terluka, serta 649 jenazah berhasil ditemukan. (antara/jpnn)






















































