Masih Dibayangi Sentimen Negatif dari Dalam Negeri, Rupiah Diprediksi Ambrol

4 hours ago 15

Masih Dibayangi Sentimen Negatif dari Dalam Negeri, Rupiah Diprediksi Ambrol

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ilustrasir yang rupiah dan dollar USD Ilustrasi Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja

jpnn.com, JAKARTA - Rupiah masih dibayangi sentimen negatif dari dalam negeri terkait pelonggaran moneter atau pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Oktober 2025 yang berlangsung pada Selasa (21/10) dan Rabu ini memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap berada pada level 4,75 persen.

Suku bunga deposit facility diputuskan untuk tetap pada level 3,75 persen. Begitu pula suku bunga lending facility yang diputuskan untuk tetap pada level 5,5 persen.

Meskipun rupiah tertekanan oleh faktor dari domestik, sentimen terhadap USD juga dinilai tak begitu bagus seiring shutdown pemerintah AS, pertikaian dagang Negeri Paman Sam dengan China masih berlangsung, serta isu pemangkasan suku bunga The Fed.

“Ini bisa membantu menahan pelemahan rupiah terhadap USD,” ujar dia.

Mengutip Anadolu, penutupan pemerintah AS telah memasuki hari ke-23, seiring Senat AS dari Partai Demokrat pada Kamis (23/10) menolak rancangan undang-undang (RUU) yang didukung Partai Republik. 

RUU tersebut akan memberikan gaji kepada anggota militer aktif dan pegawai federal penting lainnya yang tetap bertugas selama penutupan pemerintah.

Dengan perolehan suara 54-45, Senat tak mengajukan penutupan pada mosi untuk melanjutkan Undang-Undang Shutdown Fairness Act, yang disponsori oleh Senator Ron Johnson. RUU tersebut membutuhkan 60 suara untuk dapat dilanjutkan.

Rupiah masih dibayangi sentimen negatif dari dalam negeri terkait pelonggaran moneter atau pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |