jpnn.com, SUMEDANG - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengakui penyelenggaraan ibadah haji pasti tidak akan luput dari masalah.
Karena itu, dia meminta semua pihak untuk tidak terlalu membesar-besarkan persoalan yang ada.
"Evaluasi haji tergantung siapa yang melihatnya. Siapapun yang memimpin haji, mengelola haji itu pasti tidak luput dari problem karena negara orang kan peraturan kita begini. Tapi, tiba-tiba di sana peraturan lain mau apa. Jadi kita gak usah terlalu membesar-besarkan persoalan," kata Nasaruddin saat ditemui seusai mengisi retret kepala daerah gelombang II di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Kamis (26/6).
Ia menuturkan, seluruh jemaah haji yang tidak bisa mengikuti proses ibadah haji sudah dibadalkan.
Selain itu, angka kematian peserta Haji 2025 pun menurun di bandingkan sebelumnya.
Pada 2024, terdapat 461 jemaah haji yang wafat, sementara tahun ini menjadi 381 jemaah.
"Jadi ada penilaian macam-macam, itu haknya tapi yang penting kriteria kita itu jumlah kematian semakin berkurang. Tidak ada yang tidak haji. Semua jamaah haji yang tidak bisa bergerak itu sudah dibadalkan,” jelas Imam Besar Masjid Istiqlal itu.
Sementara itu, terdapat jemaah haji asal Indonesia yang hilang saat menunaikan ibadah.