jateng.jpnn.com, SEMARANG - Misteri kematian Iko Juliant Junior, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes), belum menemukan titik terang.
Dalam rekonstruksi yang digelar Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) di Jalan Veteran, Semarang, Rabu (1/10), muncul dua versi berbeda dari saksi yang dihadirkan, yakni Ficky–Aziz dan Ilham, teman yang membonceng Iko saat peristiwa terjadi.
Suasana rekonstruksi berlangsung tegang. Tangan Ilham terus digandeng oleh Ingrid Suryani, ibu Iko yang setia mendampingi jalannya proses.
Sejumlah kerabat korban juga terlihat menyimak dengan serius.
Sepeda motor hitam berpelat H 6038 JX yang digunakan Iko diparkir di sisi jalan sebagai barang bukti.
Kuasa hukum keluarga korban dari Pusat Bantuan Hukum (PBH) FH Unnes Naufal Sebastian menyebut saksi Ficky menyebut kecelakaan terjadi ketika motor Iko dan Ilham menabrak kendaraan yang dia kendarai di Jalan Veteran dari arah barat ke timur.
Namun, keterangan itu berbeda dengan saksi Ilham yang menegaskan perjalanan mereka justru dari arah timur ke barat, bermula dari Jalan Pahlawan.
“Jika benar demikian, mestinya kecelakaan berupa tabrakan depan (adu banteng, red), bukan ditabrak dari belakang,” kata Naufal.



















































