jabar.jpnn.com, BANDUNG - Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat mengungkapkan pada November 2025 mendatang, akan mulai dicoba rapat-rapat di lembaga legislatif dengan menghilangkan snack dan makan prasmanan (buffet), untuk efisiensi anggaran 2026.
Sekretaris DPRD Provinsi Jawa Barat Dodi Sukmayana mengatakan penghematan dengan menghilangkan snack, dilakukan pada rapat pagi, dan penghilangan makan buffet dilakukan pada waktu makan siang dan rapat-rapat setelahnya.
"Jadi, nanti di rapat pagi kami memberikan air dan tidak ada snack. Kalaupun sampai siang lewat jam 12.00, baru dikasi nasi boks dan tidak ada makanan yang disajikan dalam bentuk buffet atau parasmanan," kata Dodi.
Dia menyebut, untuk kegiatan rapat, anggaran untuk giat dan jamuannya akan mengalami penurunan dari semula Rp11 miliar, jadi tersisa Rp2 miliar untuk tahun 2026.
"Kami itu hanya dari anggaran Rp11 miliar itu menjadi Rp2 miliar. Dengan yang sekitar Rp800 jutanya itu untuk air minum dan kegiatan rapat saja," ucapnya.
Dodi menjelaskan kebijakan soal makan ini, sebagai salah satu yang diuji coba, guna menghadapi penerapan efisiensi anggaran di tahun 2026, imbas pengurangan transfer pusat ke daerah.
"Kami coba pelan-pelan efisiensi di November-Desember 2025, supaya Januari full dilaksanakan tidak kaget," kata Dodi.
Selain soal anggaran rapat, langkah penghematan yang akan diujicobakan mulai November 2025 juga seperti operasional listrik yang akan ditopang energi alternatif untuk menekan biaya, serta penerapan sistem work from home (WFH) 50 persen bagi 133 pegawai termasuk ASN.



















































