jpnn.com, JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) meluncurkan Orange Bonds sebagai instrumen investasi sosial pertama di Indonesia yang secara khusus ditujukan untuk mendanai pemberdayaan perempuan ultra mikro.
Langkah ini menjadi terobosan penting dalam dunia pasar modal nasional yang sebelumnya belum memiliki instrumen dengan fokus eksplisit pada kesetaraan gender.
Orange Bonds hadir sebagai solusi bagi jutaan perempuan pelaku usaha ultra mikro di berbagai daerah yang selama ini minim akses terhadap layanan perbankan.
Dengan pembiayaan yang lebih inklusif, PNM berharap dapat menjembatani para investor dengan kebutuhan riil para ibu tangguh yang menjalankan usaha produktif di sektor informal.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menegaskan bahwa penerbitan Orange Bonds bukan sekadar inovasi finansial, melainkan bentuk nyata transformasi sosial.
“Ini lebih dari sekadar instrumen investasi; ini adalah roda penggerak transformasi sosial,” ujar Arief, dalam keterangannya, Kamis (10/7).
Arief menambahkan, inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) nomor 5 tentang kesetaraan gender.
PNM menerbitkan Orange Bonds melalui dua skema, yaitu Obligasi Konvensional Berwawasan Sosial senilai Rp6 triliun dan Sukuk Mudharabah Berbasis Syariah sebesar Rp 10 triliun.