PDIP Gelar Wayang "Bima Labuh" Peringati Hari Wayang Nasional, Soroti Kritik Pemimpin Zalim

2 hours ago 13

PDIP Gelar Wayang 'Bima Labuh' Peringati Hari Wayang Nasional, Soroti Kritik Pemimpin Zalim

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan menggelar pagelaran wayang kulit semalam, bertepatan dengan peringatan Hari Wayang Nasional. Foto: PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan menggelar pagelaran wayang kulit semalam, bertepatan dengan peringatan Hari Wayang Nasional. Pertunjukan yang menampilkan lakon "Bima Labuh" itu mengisahkan pemimpin fasis dan zalim, Prabu Boko.

Acara dibuka oleh Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat. Dalam sambutannya, Djarot menegaskan wayang bukan sekadar tontonan, melainkan juga tuntunan.

"Wayang ini juga mengandung filsafat, mengandung pendidikan, mengandung keteladanan, yang menggambarkan pertarungan antara yang baik dan yang jahat," ujar Djarot di Sekolah Partai, Jakarta, Jumat (7/11).

Ia lantas menjelaskan relevansi lakon "Bima Labuh" yang menceritakan Negeri Ekocokro yang dipimpin oleh Prabu Boko, raja yang kejam, serakah, dan menindas rakyat. Djarot memberikan peringatan keras tentang ciri-ciri pemimpin zalim.

"Mereka-mereka yang melanggar konstitusi. Mereka-mereka yang menghalalkan semua cara supaya kekuasaannya itu tetap langgeng. Itu adalah pemimpin yang zalim. Itu pemimpin yang menipu. Itu pemimpin yang fasis. Kepemimpinan seperti ini harus dilawan," tegasnya.

Lakon tersebut berpusat pada kekejaman Prabu Boko yang memeras rakyat. Penderitaan itu berakhir dengan munculnya Bima, simbol perlawanan terhadap tirani. "Nanti akan kita lihat bagaimana kebatilan, bagaimana kezaliman, bagaimana keserakahan, ketamakan, dan keangkaramurkaan akan dikalahkan oleh kebajikan," pungkas Djarot.

Pagelaran wayang yang disajikan oleh Ki Sri Susilo Tengkleng dan Ki Amar Pradopo Slenk ini dihadiri oleh warga dan sejumlah kader partai. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang baru tiba dari NTT juga ikut bergabung dalam acara yang diakhiri dengan pembagian doorprize tersebut. (tan/jpnn)


PDIP gelar wayang "Bima Labuh" tentang pemimpin fasis Prabu Boko. Djarot: Pemimpin zalim pelanggar konstitusi harus dilawan.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |