jpnn.com - GREAT Institute mengapresiasi pembentukan Satgas Pemulihan Pascabencana Sumatra yang diinisiasi DPR RI.
Direktur Eksekutif GREAT Institute Dr. Sudarto mengatakan, pembentukan Satgas Pemulihan Pascabencana Sumatra merupakan pelaksanaan lebih lanjut keputusan Presiden Prabowo Subianto.
Riset GREAT Institute berdasarkan mesin bigdata, menunjukkan tingkat kepercayaan publik yang rendah terhadap penanganan bencana di Sumatera.
"Pembentukan Satgas ini bisa mengembalikan kepercayaan publik. Kami mengapresiasi langkah DPR RI yang diinisiasi Prof. Sufmi Dasco Ahmad ini sebagai langkah aspiratif dan relevan dengan kondisi terkini.” kata Sudarto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/12).
Sudarto menambahkan, pembentukan Satgas yang direncanakan berkantor Aceh, diharapkan bisa menurunkan tensi ketegangan dan mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah yang nampak menurun akibat mispersepsi serta miskoordinasi yang terjadi sebulan belakangan. Oleh karena itu, Satgas ini sebaiknya menunjuk juru bicara resmi yang aktif menginformasikan progress penanganan bencana, sehingga masyarakat merasa bahwa negara benar-benar hadir.
"Survei GREAT Institute sebelumnya menemukan bahwa 85,8 persen masyarakat puas dengan Prabowo dan program pemerintahannya, tetapi menurut big data yang kami analisis, tingkat kepuasan masyarakat menurun, bahkan cenderung kecewa hingga mengibarkan bendera putih tanda menyerah, hingga ada sekelompok yang mengibarkan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) karena mereka frustasi," ungkapnya.
Sudarto mengusulkan juga agar Satgas Pemulihan Pascabencana Sumatra bisa mengikutsertakan instansi yang memiliki kapabilitas untuk merehabilitasi dan merekonstruksi pascabencana, tetapi juga aktivis kemasyarakatan yang memiliki integritas dan kapasitas menyelesaikan persoalan sosial dan politik sebagai dampak bencana Sumatera.
"Kami berharap pemerintah dan DPR RI mengikutsertakan aktivis kemasyarakatan, yang memiliki integritas sehingga bisa mengungkapkan secara jujur apa sebenarnya yang harus dilakukan untuk memulihkan Sumatera," terang Sudarto.






















































