jpnn.com, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menerapkan pemilihan terbuka untuk menentukan Ketua Umum periode 2025-2030. Di mana seluruh kader memiliki suara untuk menentukan calon pemimpinnya melalui e-voting.
Sekjen PSI Raja Juli Antoni mengatakan, partisipasi kader dalam pemilu raya lebih dari 50 persen. Ini merupakan langkah awal yang baik dalam melibatkan kader untuk setiap agenda partai.
"Dari 187 ribu anggota yang teregistrasi dan diverifikasi yang menjadi DPT, sekarang sudah 137.000 (menggunakan e-voting). Saya kira turn out nya bagus ya dengan pengalaman pertama dengan partisipasi sebesar itu saya kira sangat baik sangat," katanya di Solo, Jawa Tengah, Jumat (18/7).
Menteri Kehutanan RI itu menjelaskan, sistem e-voting ini dikembangkan sendiri oleh kader PSI. Guba memastikan sistem berjalan dengan baik, dia mengatakan, PSI telah mengundang ahli IT untuk mengujinya.
"Alhamdulillah tidak ada gangguan ya, semua kader kami dapat berpartisipasi. Jadi ini kan simbolnya adalah 1 anggota 1 suara, adalah cara kami untuk menunjukkan komitmennya PSI sebagai partai terbuka tersebut ya si partai super terbuka," tegasnya.
Raja Juli Antoni mengharapkan, dengan sistem ini maka konstituen tidak hanya dilibatkan saat pemilihan umum saja. Tapi dalam setiap agenda partai juga memiliki andil.
"Dimana pengambil keputusan tertinggi adalah anggotanya, yang kita ingin merekatkan hubungan antara partai dan konstituen ya. Jadi jangan menyapa konstituen itu hanya lima tahun sekali menjelang Pemilu. Tapi pemilihan ketua umum ya, keputusan-keputusan penting itu akan kami tanyakan, kami konsultasikan kepada anggota melalui evoting," jelasnya.
Untuk itu, dia mengingatkan, agar kader yang belum menggunakan suaranya turut aktif dalam pemilihan raya ini.