jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersiap meluncurkan program besar-besaran untuk mengembangkan komoditas tanaman perkebunan dengan membuka lahan seluas 123 hektare.
Proyek ambisius ini akan dilaksanakan di lima kecamatan sebagai upaya optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan di Bantul.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengonfirmasi kesepakatan tersebut seusai Rapat Evaluasi Progres Pembangunan Pertanian.
"Kami sudah punya deal sama Kementan (Kementerian Pertanian) akan membuka lahan untuk komoditi perkebunan itu besar-besaran," kata Bupati Halim pada Senin (10/11).
Lahan seluas 123 hektare tersebut akan difokuskan di wilayah Kecamatan Imogiri, Dlingo, Pleret, Piyungan, dan Pundong.
Bupati menekankan tujuan utama program ini adalah optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan agar tidak ada yang menganggur dan dapat menghasilkan pendapatan seoptimal mungkin bagi masyarakat.
Libatkan Pakar UGM untuk Efektivitas Program
Dalam implementasinya, Pemkab Bantul tidak bekerja sendiri. Mereka menggandeng akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk memastikan efektivitas program.
“Kami hadirkan pakar UGM untuk memberikan saran berdasarkan riset yang dilakukan," jelas Bupati Halim.



















































