jatim.jpnn.com, SURABAYA - Perubahan skema Beasiswa Pemuda Tangguh yang diterapkan Pemkot Surabaya pada 2025 dan 2026 merupakan hasil evaluasi menyeluruh terhadap efektivitas program.
Kepala Bidang Kepemudaan Disbudporapar Kota Surabaya Erringgo Perkasa mengatakan seluruh penyesuaian dilakukan untuk meningkatkan pemerataan, akuntabilitas, dan ketepatan sasaran.
“Perubahan skema Beasiswa Pemuda Tangguh dari tahun 2024 ke tahun 2025 didasarkan pada hasil evaluasi pelaksanaan program, penyesuaian kemampuan fiskal daerah, serta arah kebijakan Pemkot Surabaya untuk memperluas akses penerima manfaat,” kata Erringgo, Selasa (23/12).
Evaluasi tersebut menghasilkan beberapa perubahan penting, termasuk penataan ulang komponen bantuan, prioritas bagi kelompok rentan, dan pengetatan syarat IPK dari 2,75 menjadi 3.
Penyesuaian tersebut juga mempertimbangkan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya.
“Selain itu, perubahan skema juga mempertimbangkan kondisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Surabaya yang masih perlu ditingkatkan sehingga dilakukan penyesuaian Peraturan Wali Kota (Perwali),” jelasnya.
Erringgo menyebut evaluasi rutin terus dilakukan, mencakup monitoring capaian akademik, ketepatan sasaran, serta dampak program terhadap peningkatan kualitas SDM Surabaya.
“Hasil evaluasi tersebut menjadi dasar penyesuaian skema bantuan pada 2025 dan perencanaan perluasan program pada 2026, termasuk pengetatan syarat IPK dari 2,75 menjadi 3,” pungkasnya.



















































