jpnn.com, JAKARTA - Komunitas advokasi lingkungan Bicara Udara mendorong penguatan koordinasi lintas wilayah untuk mengatasi polusi udara yang makin parah di kawasan Jabodetabekpunjur.
Hal ini disampaikan dalam audiensi dengan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto pada Jumat (11/4) di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta.
Pertemuan tersebut menyoroti pentingnya sinergi antar pemerintah daerah untuk menangani polusi udara, yang tidak mengenal batas administratif.
Bicara Udara menilai bahwa dampak buruk pencemaran udara tidak hanya menimbulkan gangguan kesehatan, tetapi juga merugikan secara ekonomi akibat turunnya produktivitas masyarakat.
Co-Founder Bicara Udara, Novita Natalia mengatakan bahwa udara di wilayah Jabodetabekpunjur “sedang sakit” dan butuh perhatian serius dari pemerintah pusat, khususnya Kemendagri.
"Peran Kemendagri sangat dibutuhkan untuk mengkoordinir pemerintah daerah Jabodetabekpunjur mengendalikan polusi udara lintas wilayah yang dipengaruhi oleh pergerakan angin yang mengirim sumber-sumber polutan,” ujar Novita dalam keterangannya, Rabu (16/4).
Dalam audiensi itu, Bicara Udara dan Kemendagri membahas dua tindak lanjut utama, yakni mendorong pertemuan antar kepala daerah dimulai dari Gubernur Jakarta Pramono Anung, serta implementasi Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No. 2 Tahun 2023 yang dianggap sudah komprehensif namun belum dijalankan secara optimal.
Bicara Udara juga menekankan pentingnya reformasi sistemik di sektor transportasi, industri, energi, dan pengelolaan sampah sebagai sumber utama polusi.
