bali.jpnn.com, DENPASAR - Penyebab Bali dilanda banjir besar pascahujan dua hari berturut-turut pada Selasa (9/9) pagi hingga Rabu (10/9) siang lalu akhirnya terungkap.
Versi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) banjir disertai longsor yang terjadi di Denpasar, Badung, Tabanan, Jembrana, Gianyar, Klungkung dan Karangasem itu karena curah hujan ekstrem.
Pada saat kejadian, intensitas hujan di Bali mencapai 380 milimeter dalam sehari.
Intensitas hujan tersebut setara dengan curah hujan sebulan penuh.
Menurut Kepala BMKG Dwikora Karnawati, intensitas hujan tersebut jauh melampaui ambang batas hujan ekstrem secara klimatologis yang ditetapkan 150 milimeter per hari.
“Merujuk data curah hujan di Bali normal tidak setinggi itu, tetapi kombinasi faktor regional seperti Madden Julian Oscillation, gelombang Kelvin, dan Rossby,” ujar Dwikora Karnawati dilansir dari Antara.
“Hujan makin lebat ditambah kondisi lokal berupa konvergensi angin dan topografi Bali memicu pertumbuhan awan konvektif masif,” imbuhnya.
Hujan lebat pada Rabu (10/9) lalu itu menimbulkan bencana hidrometeorologi basah dengan lebih dari 120 titik banjir dan 18 titik longsor tersebar di sejumlah wilayah Bali.