jateng.jpnn.com, SOLO - Menjelang laga panas Derby Mataram kontra PSIM Yogyakarta pada Sabtu (8/11) malam di Stadion Manahan, Persis Solo justru dihadapkan pada situasi yang tak kalah menghangat.
Laskar Sambernyawa akan bertanding tanpa pelatih kepala Peter de Roo.
Pelatih asal Belanda itu dikabarkan dibebastugaskan setelah rentetan hasil buruk yang membuat Laskar Sambernyawa terpuruk di dasar klasemen.
Sejak awal musim, de Roo memang menjalani periode sulit di Solo. Pasalnya, Persis Solo diterpa isu kondisi finansial klub yang goyah, berdampak pada performa tim ikut loyo.
Hingga pekan ke-11 BRI Super League 2025/26, Persis Solo baru mampu mengumpulkan lima poin dari satu kemenangan, dua hasil imbang, dan tujuh kekalahan. Catatan itu membuat Persis Solo tertahan di peringkat ke-17, hanya satu langkah dari jurang degradasi.
Kabar kepergian de Roo makin kuat setelah dia tidak hadir dalam sesi konferensi pers menjelang laga, Jumat (7/11).
Posisi juru bicara tim digantikan oleh asisten pelatih, Tithan Wulung Suryata, yang kemudian memberi sinyal jelas soal absennya sang pelatih kepala.
“Sebenarnya tidak kami inginkan, terlepas dari hasil yang ada. Namun, para pemain tidak fokus ke sana. Fokus mereka sekarang adalah bagaimana memenangkan pertandingan,” ujar Tithan kepada wartawan.



















































