jatim.jpnn.com, SIDOARJO - Polda Jatim mengerahkan tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk membantu proses evakuasi dan identifikasi korban runtuhnya bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Senin (29/9).
"Tim DVI sudah membentuk posko bersama tim gabungan untuk melakukan proses evakuasi dan identifikasi," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast, Selasa (30/9).
Selain itu, Polda Jatim juga menurunkan satu pleton Sabhara, satu pleton Brigade Mobil (Brimob), serta didukung tiga Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Polresta Sidoarjo untuk membantu evakuasi dan pengamanan di lokasi kejadian.
"Korban sudah dibawa ke tiga rumah sakit, yakni Rumah Sakit (RS) Siti Hajar, RS Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo, dan RS Delta Surya Sidoarjo," ungkapnya.
Jules menambahkan aparat kepolisian bersama TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), tim SAR, serta relawan masih melakukan penyisiran di puing-puing bangunan untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal.
Sebelumnya, Kantor SAR Surabaya menerima laporan insiden runtuhnya bangunan pada Senin (29/9) sore sekitar pukul 15.35 WIB, ketika proses pengecoran lantai tengah berlangsung sejak pagi.
Diduga fondasi yang tidak kuat membuat bangunan bertingkat itu ambruk hingga ke lantai dasar.
Tim SAR menghadapi kesulitan akibat padatnya reruntuhan dan medan sempit, sehingga peralatan ekstrikasi digunakan untuk membuka akses menuju lokasi korban.



















































