jpnn.com, JOMBANG - Polres Jombang mengungkap motif pembunuhan seorang nenek berinisial M (74) yang dilatarbelakangi rasa sakit hati pelaku berinisial S (46) terkait bisnis simpan pinjam yang dijalankan keduanya.
"Untuk motif dari hasil penyidikan diduga S ini memiliki motif sakit hati terhadap korban M karena sering dimarahi oleh korban terkait kesepakatan kerja antara pelaku dan korban," kata Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan, Rabu.
Dia mengatakan pelaku S yang merupakan warga Kecamatan Peterongan, masih memiliki hubungan kerabat dengan korban M, warga Dusun Medeleg, Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang dan menjalankan bisnis bersama berupa simpan pinjam.
Pada kesepakatan awal, lanjutnya, penagihan simpan pinjam dilaksanakan satu bulan sekali, namun dalam beberapa waktu terakhir menjadi satu pekan sekali.
"Jadi korban ini ada bisnis simpan pinjam yang dijalankan pelaku dan kesepakatan awal penagihan dilaksanakan satu bulan sekali, namun dari korban inginkan penagihan jadi satu pekan sekali," kata dia.
Karena perubahan itu, lanjut Kapolres, pelaku kewalahan untuk memenuhi keinginan dari korban. Selain itu, korban juga sering marah-marah apabila target pekerjaan tidak selesai, sehingga pelaku sakit hati dan kemudian melakukan pembunuhan itu.
Kapolres menambahka peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Minggu (2/11), dimana pelaku datang ke rumah korban namun diabaikan. Akhirnya, pelaku membekap korban hingga pingsan dan menyeret tubuhnya ke tempat tidur.
Mengetahui korban meninggal dunia, pelaku kemudian membawa jasad korban ke Lamongan tepatnya Desa Lawak, Ngimbang, Lamongan.






















































