jpnn.com, PALEMBANG - Duta Literasi Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dr. Hj. Ratu Tenny Leriva Herman Deru menegaskan Festival Literasi Sumsel 2025 bukan hanya kegiatan seremonial tahunan, melainkan gerakan nyata untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya literasi dalam kehidupan sehari-hari.
Penegasan itu disampaikannya dalam sambutan pada Festival Literasi Sumsel 2025 yang berlangsung di Aula Asrama Haji Palembang, Jumat (7/11).
Ratu Tenny menjelaskan literasi bukan hanya keterampilan membaca buku, tetapi juga kemampuan memahami lingkungan, berempati, dan berpikir kritis.
Menurutnya, literasi harus menjadi bagian dari karakter dan kepribadian bangsa.
“Literasi bukan hanya membaca buku, tetapi membaca kehidupan. Literasi mencakup seluruh aspek kehidupan: budaya, sosial, ekonomi, hingga digital,” jelas Ratu Tenny dalam keterangannya, Sabtu (8/11).
Dia menjelaskan era digital membawa tantangan baru bagi generasi muda.
Perkembangan kecerdasan buatan (AI), media sosial, dan internet membutuhkan literasi digital yang baik agar masyarakat dapat menjadi pengguna teknologi yang cerdas dan beretika.
“Tanpa literasi digital, kemajuan teknologi dapat menjadi bumerang. Kita harus menjadi pengguna teknologi yang beradab,” tambah Ratu Tenny.






















































