jatim.jpnn.com, SURABAYA - SMP Katolik Angelus Custos Surabaya mengungkapkan kebiasaan siswa bernama Steven Sukma Haryadi yang tewas tersengat listrik di rooftop gedung SMA Katolik Frateran yang masih satu komplek, Jumat (28/3) lalu.
Ketua Tim Advokasi Ikatan Alumni (IKA) Yayasan Mardi Wiyata Tjandra Sridjaja mengungkapkan berdasarkan pengakuan guru dan teman-temannya, Steven dikenal bergairah, semangat, serta humoris.
“Korban dikenal bergairah, bersemangat. Orangnya suka humor, aktif begitu. Ini cerita yang saya dapat, suka action-action seperti itu,” kata Tjandra saat konferensi pers, Sabtu (10/5).
Menurutnya, saat kejadian Steven kesetrum, dia ingin melakukan aksi. Nahasnya korban justru menginjak kabel yang terkelupas.
“Nah, mungkin dia juga mungkin mau action di sana saya tidak tahu. Mau loncat di genteng itu untuk action. Kami juga tidak tahu,” jelasnya.
Tjandra memastikan bahwa korban dan teman-temannya bisa sampai ke rooftop SMA Katolik ini tidak menggunakan akses yang semestinya.
Sebab, jika masuk dari pintu yang semestinya, dipastikan mereka tidak ada mendapat izin dari petugas keamanan.
“Tidak (pintu depan), tetapi lewat belakang. Bukan lewat akses umum. Karena akses umum. Umumnya kan ditutup semuanya,” jelasnya.