jateng.jpnn.com, SEMARANG - Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin menegaskan rencana pemerintah untuk segera melandaikan tanjakan dan turunan di kawasan Silayur, Ngaliyan, yang selama ini dikenal sebagai 'jalur tengkorak' akibat seringnya kecelakaan maut.
"Setelah saya cek langsung kondisi jalan di tanjakan Silayur, saya sudah perintahkan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk segera merancang perbaikan agar jalur ini bisa kami buat lebih landai," ujar Iswar saat meninjau lokasi, Rabu (26/2).
Keputusan ini diambil menyusul kecelakaan beruntun yang melibatkan rombongan anak TK dan sebuah truk, yang sakin menambah daftar panjang insiden tragis di jalur tersebut dalam lima tahun terakhir.
Menurut Iswar, melandaikan jalan menjadi solusi yang lebih cepat dan lebih murah dibandingkan menunggu pembangunan Semarang Outer Ring Road (SORR) yang membutuhkan waktu lama dan anggaran besar.
"Daripada menunggu proyek SORR yang masih belum jelas kapan terealisasi, kita ambil langkah cepat dengan melandaikan tanjakan ini, dimulai dari Silayur hingga Jembatan dekat Pasar Ngaliyan," jelasnya.
Strategi serupa pernah diterapkan di pertigaan Hanoman yang sebelumnya juga dikenal sebagai jalur rawan kecelakaan. Setelah dilakukan pelandaian, jumlah insiden di lokasi tersebut berhasil ditekan secara signifikan.
Menanggapi anggapan bahwa kecelakaan di jalur Silayur disebabkan oleh rem blong, Iswar memberikan pandangan berbeda.
Menurutnya, faktor utama bukan semata-mata rem yang gagal berfungsi, melainkan berat muatan truk yang menyebabkan daya dorong besar di turunan sehingga rem tidak mampu menahan kendaraan.
