jateng.jpnn.com, SEMARANG - Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel atau Gereja Blenduk yang menjadi ikon utama Kota Lama Semarang kembali tampil megah setelah melalui proses rehabilitasi selama setahun terakhir.
Bangunan berusia 272 tahun itu diresmikan oleh Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminudin, seusai rampung direstorasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Iswar menyampaikan rasa syukur atas kembalinya bangunan bersejarah yang dibangun 1753 ini dalam kondisi prima.
“Merupakan sebuah anugerah bagi kita semua dapat berada di tempat yang begitu bersejarah ini. Gereja Blenduk bukan hanya bangunan, tetapi simbol kebanggaan, toleransi, dan keberagaman warga Kota Semarang,” ujarnya, Minggu (7/9).
Proses rehabilitasi Gereja Blenduk dilaksanakan oleh Kementerian PUPR dengan anggaran sebesar Rp 28 miliar dalam kurun waktu satu tahun.
Menurut Iswar, pekerjaan tersebut penuh tantangan karena harus menjaga keaslian bangunan cagar budaya.
“Merehabilitasi bangunan heritage tentu sangat berbeda dengan membangun gedung baru. Banyak aturan dan perundang-undangan yang harus ditaati. Butuh ketelitian, kehati-hatian dan melibatkan banyak pihak,” ujarnya.
Dengan arsitektur kolonial yang khas, Gereja Blenduk selama ini menjadi salah satu daya tarik utama wisata di Kota Lama Semarang.