jatim.jpnn.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi akan mengumpulkan 900 sopir dan helper yang bekerja untuk transportasi umum milik Pemerintah Kota. Mereka akan diberikan pengarahan sebagai upaya melalukan pembenahan total pada sistem transportasi Surabaya.
Langkah ini diambil untuk mengantisipasi kasua oknum Wira Wiri yang lakukan pungli terkait rekrutmen. Rencanannya, mereka akan dikumpukan pada Selasa dan Rabu di Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ).
Eri menegaskan bahwa rekrutmen untuk menjadi petugas Wira Wiri harus mengikuti serangkaian tes.
"Surabaya tidak boleh ada kekuatan preman atau pungli. Masuk Pemkot harus lewat jalur resmi, ada tes kesehatan, tes narkoba, dan seleksi ketat. Kalau ada oknum yang minta uang, segera laporkan langsung kepada saya," kata Eri, Sabtu (27/12).
Kasus ini, kata Eri, sebagai pengingat bagi warga Kota Pahlawan agar jangan mudah tergoda dengan tawaran pekerjaan yang harus membayar atau mengeluarkan uang lebih dahulu.
“Ini harus diberantas, karena meresahkan bagi warga. Ayo warga Surabaya jangan mudah percaya terhadap oknum-oknum yang mengatasnamakan Pemkot Surabaya,” tuturnya.
Sementara itu, oknum Wira Wiri yang melakukan pungli diberi diberi sanksi skorsing selama tiga bulan dan perintah pengembalian uang korban sebesar Rp4 juta secara utuh.
“Kami melakukan skorsing dan evaluasi saudara Yasikin selama tiga bukan ke depan karena saudara Bagas sudah memaafkan dan pertimbangan bahwa yang bersangkutan adalah kepala keluarga,” pungkas Eri. (mcr23/jpnn)



















































