jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Kelompok suporter dari dua klub Super League, PSIM Yogyakarta dan Persib Bandung, berdamai pascabentrok setelah laga kedua tim di Stadion Sultan Agung Bantul, Minggu malam (24/8).
Polresta Yogyakarta mempertemukan kelompok suporter kedua klub, yaitu Brajamusti dan The Maident (suporter PSIM), serta Viking, Bobotoh, dan Ultras (suporter Persib Bandung).
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Eva Guna Pandia berharap agar permasalahan yang sempat memicu kericuhan ini tidak berkembang lebih jauh dan dapat diselesaikan secara kekeluargaan sesuai kearifan lokal masyarakat Yogyakarta.
Ia juga mengingatkan agar semua pihak mematuhi aturan larangan kehadiran suporter tim tamu saat pertandingan away guna mencegah kejadian serupa di masa depan.
Kericuhan bermula dari insiden serempetan sebuah bus rombongan suporter Persib terhadap seorang suporter PSIM di kawasan simpang empat Pingit.
"Awalnya kan terjadi serempetan di perempatan itu. Sudah ada perdamaian, sudah ada ganti rugi waktu itu, jadi, ya sudah selesai," ujar Eva pada Rabu (27/8).
Meskipun sudah ada penyelesaian damai dengan pemberian ganti rugi, beredarnya informasi simpang siur di media sosial kemudian memicu gesekan di beberapa titik lain seperti TKP Ngabean dan Stasiun Lempuyangan.
Presiden Brajamusti Muslich Burhanuddin mengatakan bahwa pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan damai dan penegasan bahwa tidak ada permasalahan lagi antar kedua kubu suporter.