jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya akan mengirim melakukan pembinaan terhadap pelajar yang terlibat tawuran atau anak yang perilakunya kurang baik ke Kampung Anak Negeri (KANRI). Tujuannya untuk diberikan pembinaan karakter.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menekankan perilaku anak-anak merupakan tanggung jawab bersama sehingga perlunya sinergitas antara lingkungan rumah dan sekolah.
"Mendidik anak butuh sinergi antara lingkungan di rumah dengan lingkungan sekolah. Oleh sebab itu, orang tua dari anak-anak itu akan kita panggil untuk duduk bersama para guru," kata Eri.
Eri menyatakan Pemkot Surabaya akan memetakan kebutuhan para pelajar yang terlibat. Apabila ditemukan anak-anak yang memerlukan perhatian lebih, maka Dispendik akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) serta Dinas Sosial untuk mengambil langkah lanjutan.
"Mereka kemudian kami kirim ke Kampung Anak Negeri (KANRI) yang selama ini sudah berjalan," ujarnya.
Adapun kegiatan yang dilakukan di KANRI adalah pelatihan, mulai dari kedisiplinan, kerja sosial, pengembangan life skill, hingga wawasan kebangsaan dan keagamaan. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan pelatihan keterampilan berwirausaha.
"Kami terus berusaha maksimal memberikan pendidikan yang terbaik buat masa depan anak-anak Surabaya, tetapi kami tidak bisa sendiri, orang tua tetap menjadi kunci untuk membangun karakter anak," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dispendik Kota Surabaya, Yusuf Masruh menyampaikan bahwa pihaknya akan menjalin sinergi antara sekolah dan orang tua untuk membentuk karakter siswa.