jpnn.com, ROMA - Pemimpin Tertinggi Umat Katolik se-Dunia Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) pukul 07.35 pagi waktu Roma.Kini, Takhta Suci Vatikan sedang dalam masa ‘sede vacante’ atau ‘kursi kosong’ sepeninggal Paus ke-266 Gereja Katolik tersebut.
Meski dalam masa sede vacante karena belum ada paus baru, tata kelola Takhta Suci Vatikan tetap berjalan.
Namun, untuk sementara tanggung jawabnya dijalankan oleh Dewan Kardinal.
Walakin, kewenangan Dewan Kardinal sangat terbatas. Para kepala departemen, termasuk Kuria Roma yang bertugas membantu paus sebagai wakil Kristus di dunia, berhenti menjalankan tugas mereka sampai pemimpin baru bagi umat Katolik se-dunia terpilih.
Kepemimpinan Paus Fransiskus dibantu 16 departemen. Pada era kepausannya pula Takhta Suci Vatikan menunjuk perempuan bernama Suster Simona Brambilla untuk memimpin sebuah departemen.
Meski departemen pembantu paus sedang dalam masa ‘nonaktif’ dari tugas, masih ada utusan kepausan. Tugasnya semacam perwakilan diplomatik yang menjalankan fungsi eksternal.
Sepeninggal paus, Vatikan akan menjalani masa berkabung selama sembilan hari. Setelah dua atau tiga pekan pasca-pemakaman mendiang paus, sekitar 120 kardinal dari berbagai negara akan berkumpul di Kapel Sistina untuk menggelar konklaf.
Kata konklaf adalah frasa dari bahasa Latin, yakni ‘com’ yang berarti bersama dan ‘clavis’ yang bermakna kunci.