jpnn.com - Kebijakan moneter Indonesia mengalami pergeseran signifikan sejak Prabowo Subianto menjabat sebagai presiden.
Salah satu langkah paling mencolok yakni serangkaian penurunan suku bunga yang dilakukan Bank Indonesia (BI).
Dalam kurun kurang dari setahun, BI telah menurunkan suku bunga sebanyak empat kali, dengan total penurunan sebesar 150 basis poin.
Suku bunga acuan BI yang sebelumnya berada di level 6,25 persen, kini menjadi 4,75 persen.
Kebijakan ini sangat kontras dengan periode sebelumnya, di mana BI mempertahankan suku bunga tinggi pada kisaran 5,75–6,25 persen dari tahun 2023 hingga akhir 2024.
Tujuan dari kebijakan suku bunga tinggi saat itu guna mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Di tengah upaya pemerintah mendorong percepatan ekonomi, pergeseran arah kebijakan moneter ini memicu pertanyaan publik mengenai independensi BI.
Anggota Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI) sekaligus ekonom, Piter Abdullah Redjalam meyakini kebijakan penurunan suku bunga yang dilakukan BI.