jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya menegaskan komitmennya menjaga kerukunan lintas suku di Kota Pahlawan melalui deklarasi 'Sumpah 100% Arek Suroboyo' yang digelar di Plaza Internatio, Senin (29/12) malam.
Kegiatan yang mempertemukan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Karang Taruna, serta pemuda dari berbagai latar belakang budaya ini menjadi momentum konsolidasi kekuatan anak muda Surabaya dalam menjaga keamanan dan persatuan kota.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan Kota Pahlawan dibangun dari keberagaman. Karena itu, dia meminta seluruh pemuda tidak mudah termakan isu provokatif, terutama yang mengarah pada sentimen suku, agama, ras, maupun golongan.
“Arek-arek Surabaya jangan pernah terprovokasi. Kota ini besar karena keberagaman karakternya. Jangan sampai kita diadu,” tegas Eri.
Eri mengingatkan setiap persoalan di Surabaya harus diselesaikan melalui hukum, bukan dengan kekerasan atau tindakan main hakim sendiri.
Dia juga menyinggung kasus perusakan rumah yang menimpa seorang nenek beberapa waktu lalu, yang sempat memicu gesekan bernuansa SARA. Menurutnya, peristiwa itu tidak boleh menjadi pemantik perpecahan.
Karena itu, dia mengapresiasi langkah cepat kepolisian yang berhasil menangkap pelaku.
"Ini bukti bahwa hukum berjalan di Surabaya. Semua harus percaya pada proses hukum,” ujarnya.



















































