Takut Tak Dapat Bantuan, Warga Surabaya Enggan Melaporkan Informasi Kematian

1 month ago 22

Kamis, 09 Oktober 2025 – 21:40 WIB

Takut Tak Dapat Bantuan, Warga Surabaya Enggan Melaporkan Informasi Kematian - JPNN.com Jatim

Kepala Dispendukcapil Eddy Christijanto. Foto: Ardini Pramitha/JPNN

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) dibuat geleng-geleng atas ulah masyarakat Kota Surabaya. Pasalnya, banyak warga memilih enggan melaporkan kematian anggota keluarganya.

Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya Eddy Christijanto mengungkapkan total ada 1.000 data kematian yang belum dilaporkan. Motifnya karena bersifat sosial.

“Mereka menganggap, kondisi ini dapat mengganggu akurasi data kependudukan dan berdampak pada penyaluran bantuan sosial,” ujar Eddy, Kamis (9/10).

Menurutnya, sebagian masyarakat menilai jika akta kematian dilaporkan maka data keluarga akan terhapus dari daftar penerima bantuan.

“Sebenarnya dari Kementerian Sosial, termasuk dari Dinas Sosial sendiri ketika orang meninggal, bisa diturunkan kepada istri atau ahli warisnya,” jelasnya.

Mantan Kasatpol PP Kota Surabaya itu menilai kurangnya pemahaman masyarakat tentang sistem data bantuan sosial, memicu rasa ketakutan mereka tidak menerima bantuan sosial.

“Ada pula warga yang enggan melapor karena malas mengurus administrasi kependudukan. Kami tegaskan jika hal itu bukanlah alasan, karena seluruh layanan adminduk sudah tersedia secara daring,” ucapnya.

Seluruh layanan adminduk termasuk pembuatan Kartu Keluarga (KK), kini dapat dilakukan dari rumah, hanya dengan menggunakan ponsel sehingga tidak perlu datang ke kantor kelurahan, atau Mal Pelayanan Publik Siola.

Dispendukcapil catat ada 1000 data kematian yang tak dilaporkan masyarakat karena takut dicoret dari daftar bantuan

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News

Read Entire Article
| | | |