jpnn.com, YOGYAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) kembali menegaskan komitmennya terhadap pendidikan inklusif dengan meluncurkan i-Chat 2.0 (I Can Hear and Talk), sebuah platform digital pembelajaran bahasa isyarat yang dirancang khusus bagi anak-anak penyandang disabilitas tuli dan wicara.
Kegiatan tersebut berlangsung dalam momentum pelatihan Indonesia Digital Learning (IDL) yang diselenggarakan di Yogyakarta, dihadiri oleh lebih dari 100 guru dari berbagai Sekolah Luar Biasa (SLB) setempat.
Nama i-Chat sendiri merupakan singkatan dari 'I Can Hear and Talk', yang mencerminkan semangat inklusif bahwa setiap anak meski tidak dapat mendengar atau berbicara seperti umumnya, tetap bisa berkomunikasi, belajar, dan tumbuh dengan percaya diri.
(kiri ke kanan) Ketua PsLD UNY Prof. Dr. Ishartiwi, GM Witel Yogya Jateng Selatan Agus Faisal, Wakil Rektor Bidang Keuangan UNY Prof. Dr. Lantip Diat Prasojo, M.Pd., Direktur Direktorat Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni UNY Prof. Dr. Guntur, M.Pd., dan Sekretaris Direktorat Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni UNY Dr. Iis Prasetyo, M.M di acara pelatihan Indonesia Digital Learning (IDL) yang diselenggarakan di Yogyakarta pada 25-26 Juni 2025. Foto: Dokumentasi Telkom
I-Chat 2.0 merupakan hasil pengembangan dari versi pertama yang sudah disebarluaskan selama hampir 15 tahun terakhir.
I-Chat dengan versi terbaru berbasis website kini mudah digunakan dan diakses oleh siapa saja.
I-Chat 2.0 dilengkapi dengan berbagai fitur unggulan seperti kamus kata dengan video visual bahasa isyarat, fitur latihan untuk menyusun kalimat secara mandiri, hingga fitur forum yang menyediakan ruang diskusi sesama pengguna.
SGM Social Responsibility Telkom Hery Susanto menyampaikan melalui i-Chat 2.0, Telkom ingin memastikan transformasi digital berjalan berdampingan dengan nilai-nilai kemanusiaan.