jakarta.jpnn.com - Calon Ketua Umum Ikatan Alumni ITB (IA ITB) 2025–2029 Puja Pramudya melakukan audiensi dengan Wakil Menteri/Wakil Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Kemen P2MI/BP2MI) Dzulfikar Ahmad Tawalla.
Dalam kesempatan itu, Puja memaparkan inisiatif program pelatihan dan mentoring persiapan bekerja di luar negeri
Program itu dirancang untuk membuka peluang karier profesional lintas negara bagi generasi alumni muda ITB, khususnya di negara-negara dengan populasi menua (aging countries) yang telah mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja terampil dari Indonesia.
Dalam kunjungan kali ini, Puja Pramudya didampingi Ketua Pengurus Daerah IA ITB Riau Mimi Ludmilla.
Berdasarkan data KP2MI, permintaan tenaga kerja terampil Indonesia di pasar aging countries terus meningkat, tetapi gap kompetensi masih signifikan.
“Kami melihat banyak alumni yang memiliki potensi besar, tetapi membutuhkan pendampingan terstruktur agar mampu bersaing secara optimal,” kata Puja Pramudya, Rabu (16/7).
Puja Pramudya menegaskan program ini bukan sekadar pelatihan formal, melainkan gerakan pemberdayaan.
“Kami ingin alumni ITB tidak hanya berkompetisi, tetapi unggul dan menginspirasi di level global. Setiap peserta harus kembali sebagai agen perubahan yang memperkuat ekosistem inovasi dan kolaborasi lintas negara,” ujar Puja.