jpnn.com, BANDUNG - Rencana alih fungsi Terminal Cicaheum menjadi depo moda transportasi Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya kembali menjadi sorotan.
Teranyar, gabungan pedagang hingga PO Bus di Terminal Cicaheum menolak pemindahan lokasi ke Leuwipanjang.
Pantauan JPNN di lokasi, spanduk penolakan bertuliskan "Kami warga Terminal Cicaheum menolak keras Terminal Cicaheum dipindahkan,"terpasang di setiap sudut.
Spanduk-spanduk itu dipasang warga yang mencari nafkah di Terminal Cicaheum.
Salah seorang pekerja PO Bus di Terminal Cicaheum, Roni (47 tahun) mengatakan kabar terkait perubahan fungsi Terminal Cicaheum sudah digaungkan sejak Kota Bandung di bawah kepemimpinan Dada Rosada dan Ridwan Kamil. Namun, tidak terealisasikan dan meredup.
Kemudian pada 2025, rencana tersebut kembali muncul. Kabar itu membuat warga Terminal Cicaheum seperti pekerja di PO bus hingga pedagang resah.
Roni menyebut mereka menggantungkan hidup di sana. Keresahan itulah mendorong warga Terminal Cicaheum menolak perubahan fungsi menjadi depo BRT.
"Kami menolak itu, bukan hanya menolak secara pribadi untuk perwakilan bus, ini mewakili semua yang ada elemen masyarakat di Terminal Cicaheum."






















































