jpnn.com, JAKARTA - Tokoh muda Tsamara Amany menyampaikan pandangannya mengenai dampak kecerdasan buatan (AI) terhadap kehidupan spiritual dan psikologis anak muda.
Dalam talkshow peluncuran platform AI Aiman Aisha di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Kamis (3/7), dia menyoroti perubahan cara generasi muda berinteraksi dengan sesama maupun dengan nilai-nilai agama.
Dengan tema “Anak Muda dan Perkembangan AI”, Tsamara menilai bahwa teknologi kini menjadi ruang baru pencarian makna, termasuk dalam hal keagamaan.
Dia menyebut anak muda makin malas berinteraksi dengan manusia dan lebih memilih AI sebagai tempat meluapkan perasaan.
“Kadang kita habis zikir atau salat ada katarsisnya. Sekarang, ChatGPT ini pun jadi area katarsis, tempat kita mencari jawaban atas masalah-masalah psikologis seperti stres atau konflik dengan teman,” ujarnya.
Menurut Tsamara, kecenderungan tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang dalam berdakwah.
Dia menekankan pentingnya pendekatan yang empatik, inklusif, dan tidak menghakimi dalam mengembangkan dakwah berbasis AI.
Dia juga mendorong agar generasi muda dilibatkan secara aktif dalam proses kreatif pengembangan konten Islam digital.