jabar.jpnn.com, DEPOK - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mencanangkan program keluarga berencana (KB) untuk pria atau vasektomi sebagai salah satu syarat penerima bantuan sosial (Bansos).
Dirinya menyebut bahwa program tersebut sudah berjalan dan nanti pihaknya akan melakukan pendataan.
“Sudah jalan, kemarin di Bandung, sudah. Nanti setiap Rabu itu dicatatkan, nanti ada kegiatan vasektomi dan yang vaksektomi dikasih insentif Rp 500 ribu oleh Gubernur,” ujarnya.
Dedi menyebut, bahwa saat ini biaya lahiran mahal sehingga harus diminimalisir.
“Banyak banget orang yang minta tolong ke saya untuk biaya lahiran. Lahiran itu enggak tanggung-tanggung loh Rp 25 juta, Rp 15 juta, karena rata-rata sesar,” ucapnya.
Bahkan dirinya menjelaskan, beberapa yang dirinya temui rata-rata kehamilan anak keempat atau kelima.
“Ketika seseorang menikah, maka dia bertanggung jawab terhadap kehamilannya, kelahirannya, pendidikannya. Nah, kalau orang tidak punya kemampuan untuk membiayai kelahiran, membiayai kehamilan, membiayai pendidikan, ya jangan dulu ingin menjadi orang tua dong,” ungkapnya.
Untuk itu, agar kelahirannya diatur dan angka kemiskinan turun, maka program ini digulirkan.